Masjid Agung Jawa Tengah Semarang | Wisata Religi Kota Semarang
Jalan-jalan ke Jawa Tengah, terutama Semarang, tidak lengkap rasanya kalau tidak singgah ke Masjid Agung Semarang Jawa Tengah (MAJT). Masjid berasitektur tinggi ini tergolong unik. Bagaimana tidak, Masjid yang berlokasi di jalur Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang ini punya payung yang hampir mirip bersama yang dimiliki mesjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi.
Sekilas saja anda memandang, bangunan Masjid ini muncul begitu kokoh dan megah. Kemegahannya pun dapat semakin elok berkat sentuhan arsitektur yang sesungguhnya indah. Keindahannya bakal sebabkan siapa pun terpana selagi melihatnya. Terlebih, jika kamu adalah penggemar wisata religi, Masjid Agung ini jadi keliru satu destinasi wisata yang pas untuk para wisatawan.
Perpaduan model arsitektur Jawa, Arab, dan Yunani (Romawi) begitu menempel pada bangunan Masjid ini. Atap Masjid dan dasar tiang dibikin penuh bersama motif batik menunjukan ciri khas Jawa. Sementara, di bagian dinding keluar sentuhan kaligrafi, tak lupa dengan mimbar masjidnya yang punya desain artistik yang tinggi tentu tingkatkan keindahan masjid ini dan kubah besar yang dikelilingi 4 menara yang menunjukkan sentuhan khas Timur Tengah. Majid ini merupakan buah karya berasal dari arsitek Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT th. 2001.
Selain itu, pada pelataran masjid di sisi depan, pilar-pilar dihadirkan di dalam gaya arsitektur mirip Colloseum Roma. Terdapat 25 pilar sebagai perlambang kuantitas nabi dan rasul yang dipercaya umat Islam. Pilar tersebut muncul begitu kokoh dengan balutan perpaduan warna putih, ungu, dan emas. Di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertera huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti”.
MAJT ini sekias mirip bersama Masjid Nabawi yang ada di kota Madinah, Arab Saudi. Tandanya, ada enam payung elektronik otomatis berukuran raksasa yang memang terinspirasi dari payung di Masjid Nabawi. Jumlah payungnya yang ada 6. Ini menjadi simbol rukun iman dalam ajaran agama Islam
Payung elektrik diakses tiap-tiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan suasana angin tidak melebihi 200 knot, tetapi terkecuali pengunjung tersedia yang idamkan lihat proses mengembangnya payung selanjutnya mampu menghubungi pengurus masjid. Bila payung dibuka, maka kapasitas masjid mampu jauh lebih besar hingga dapat menampung 10.000 jamaah.
Begitu memasuki masjid, anda dapat terlihat Alquran raksasa dengan ukuran 145 x 95 cm. Alquran berikut berharga istimewa bukan cuma gara-gara ukurannya yang besar. Namun, Alquran jumbo berikut juga ditulis tangan oleh penulis kaligrafi Hayatudin dari Universital Sains dan Ilmu Alquran Wonosobo. Tidak main-main, perlu sementara 3 tahun baginya untuk menyelesaikan Alquran tersebut.
Selain itu, terkandung menara Al Husna (Al Husna Tower) yang tampil menonjol. Menara tersebut punyai tinggi 99 mtr. bersama dengan 19 lantai. Ketinggian 99 mtr. dipilih menjadi perwakilan 99 Asmaul Husna. Bagian basic berasal dari menara, terkandung Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam.
Di puncak menara, pengunjung bisa menikmati panorama kota Semarang dari ketinggian. Disana, pelabuhan Tanjung Perak pun nampak seolah begitu dekat. Sementara, di lantai 18 terkandung restoran (kafe) yang dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19 terkandung menara pandang yang dilengkapi 5 teropong yang dapat lihat kota Semarang.
Masjid Agung Semarang ini berdiri diatas lahan seluas 10 hektar. Tepatnya bangunan utama masjid punya luas 7.669 mtr. persegi, saat luas halaman berukuran 7.500 mtr. persegi. Pembangunan masjid ini memakan saat kurang lebih 5 tahun. Mulai tahun 2001 dan selesai th. November 2006. Masjid Agung Semarang lantas diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 14 November 2006 yang waktu itu tetap menjabat.
Keberadaan bangunan masjid ini tak terlepas berasal dari Masjid Besar Kauman Semarang. Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf punya Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya.
Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk membantu tujuan tersebut, Masjid Agung ini ditambah dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang menginginkan bermalam mampu menggunakan fasilitas.
Sekilas saja anda memandang, bangunan Masjid ini muncul begitu kokoh dan megah. Kemegahannya pun dapat semakin elok berkat sentuhan arsitektur yang sesungguhnya indah. Keindahannya bakal sebabkan siapa pun terpana selagi melihatnya. Terlebih, jika kamu adalah penggemar wisata religi, Masjid Agung ini jadi keliru satu destinasi wisata yang pas untuk para wisatawan.
Perpaduan model arsitektur Jawa, Arab, dan Yunani (Romawi) begitu menempel pada bangunan Masjid ini. Atap Masjid dan dasar tiang dibikin penuh bersama motif batik menunjukan ciri khas Jawa. Sementara, di bagian dinding keluar sentuhan kaligrafi, tak lupa dengan mimbar masjidnya yang punya desain artistik yang tinggi tentu tingkatkan keindahan masjid ini dan kubah besar yang dikelilingi 4 menara yang menunjukkan sentuhan khas Timur Tengah. Majid ini merupakan buah karya berasal dari arsitek Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT th. 2001.
Selain itu, pada pelataran masjid di sisi depan, pilar-pilar dihadirkan di dalam gaya arsitektur mirip Colloseum Roma. Terdapat 25 pilar sebagai perlambang kuantitas nabi dan rasul yang dipercaya umat Islam. Pilar tersebut muncul begitu kokoh dengan balutan perpaduan warna putih, ungu, dan emas. Di gerbang ditulis dua kalimat syahadat, pada bidang datar tertera huruf Arab Melayu “Sucining Guno Gapuraning Gusti”.
MAJT ini sekias mirip bersama Masjid Nabawi yang ada di kota Madinah, Arab Saudi. Tandanya, ada enam payung elektronik otomatis berukuran raksasa yang memang terinspirasi dari payung di Masjid Nabawi. Jumlah payungnya yang ada 6. Ini menjadi simbol rukun iman dalam ajaran agama Islam
Payung elektrik diakses tiap-tiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan suasana angin tidak melebihi 200 knot, tetapi terkecuali pengunjung tersedia yang idamkan lihat proses mengembangnya payung selanjutnya mampu menghubungi pengurus masjid. Bila payung dibuka, maka kapasitas masjid mampu jauh lebih besar hingga dapat menampung 10.000 jamaah.
Begitu memasuki masjid, anda dapat terlihat Alquran raksasa dengan ukuran 145 x 95 cm. Alquran berikut berharga istimewa bukan cuma gara-gara ukurannya yang besar. Namun, Alquran jumbo berikut juga ditulis tangan oleh penulis kaligrafi Hayatudin dari Universital Sains dan Ilmu Alquran Wonosobo. Tidak main-main, perlu sementara 3 tahun baginya untuk menyelesaikan Alquran tersebut.
Selain itu, terkandung menara Al Husna (Al Husna Tower) yang tampil menonjol. Menara tersebut punyai tinggi 99 mtr. bersama dengan 19 lantai. Ketinggian 99 mtr. dipilih menjadi perwakilan 99 Asmaul Husna. Bagian basic berasal dari menara, terkandung Studio Radio Dais (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam.
Di puncak menara, pengunjung bisa menikmati panorama kota Semarang dari ketinggian. Disana, pelabuhan Tanjung Perak pun nampak seolah begitu dekat. Sementara, di lantai 18 terkandung restoran (kafe) yang dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19 terkandung menara pandang yang dilengkapi 5 teropong yang dapat lihat kota Semarang.
Masjid Agung Semarang ini berdiri diatas lahan seluas 10 hektar. Tepatnya bangunan utama masjid punya luas 7.669 mtr. persegi, saat luas halaman berukuran 7.500 mtr. persegi. Pembangunan masjid ini memakan saat kurang lebih 5 tahun. Mulai tahun 2001 dan selesai th. November 2006. Masjid Agung Semarang lantas diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 14 November 2006 yang waktu itu tetap menjabat.
Keberadaan bangunan masjid ini tak terlepas berasal dari Masjid Besar Kauman Semarang. Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf punya Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya.
Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk membantu tujuan tersebut, Masjid Agung ini ditambah dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang menginginkan bermalam mampu menggunakan fasilitas.
Komentar
Posting Komentar